Pay
Back Period (Periode Pengambilan)
-
Definisi
Pay Back Period
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) bahwa
payback period dapat diartikan sebagai jangkan waktu kembalinya investasi yang
telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang
telah direncanakan.
Menurut Bambang Riyanto (2004) bahwa pay
back period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (Aliran
kas bersih).
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan jika, pay back period merupakan jangka waktu
yang diperlukan agar dana investasi yang tertanam pada suatu kegiatan investasi
dapat diperoleh kembali secara penuh/seluruhnya. Metode analisis ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa lama (periode) inventasi yang akan dapat dikembalikan
saat terjadinya kondisi break even-point (titik impas).
Hal
yang perlu dipertimbangkan dalam Pay Back Period, antara lain:
1. Berapa
lama harus membiayai proyek
2. Kapan
manfaat akan diperoleh
-
Kebaikan
dan kelemahan Pay Back Period
A. Kebaikan
Pay Back Period
1) Digunakan
untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi
dengan resiko yang besar dan sulit
2) Dapat
digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama,
sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
3) Cukup
sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
4) Mudah
dan sederhana bisa dihitung untuk menentukan lamanya waktu pengembalian dana
investasi.
5) Memberikan
informasi mengenai lamanya BEP project.
6) Sebagai
alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin
pendek pula resiko kerugiannya.
B. Kelemahan
1) Mengabaikan
penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode
tercapai.
2) Mengabaikan
Time Value Of Money (Nilai Waktu Uang).
3) Tidak
memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
4) Pay
back period digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya dana, dan tidak
mengukur keuntungan proyek pmbangunan yang telah direncanakan.
5) Tidak
memperhitungkan nilai sisa dari investasi
-
Indokator
Pay Back Period
a. Periode
pengembalian lebih cepat dari waktu yang ditentukan = Layak/Diterima
b. Periode
pengembalian lebih lama atau melebihi waktu yang telah ditentukan = Tidak
layak/Ditolak
c. Jika
usaha proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang diambil
adalah yang lebih cepat.
-
Rumus
Pay Back Period
Rumus
Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya sama
Payback Period = Nilai Investasi
Proceed (Penerimaan Investasi)
Contoh soal:
Perusahaan YG mengusulkan proyek
investasi dengan dana Rp. 700 juta dan ditargetkan penerimaan dana investasi
setiap tahunnya adalah Rp. 80 juta, berapa pay back periodnya?
Jawab :
Diketahui
Nilai Investasi = Rp. 700 juta
Proceeds = Rp. 80 juta
Maka,
Pay Back Period = Rp.
700.000.000,- = 8, 75 Tahun = 8 tahun 9 bulan
Rp.
80.000.000,-
Jadi nilai Proyek sebesar Rp. 700
juta dapat dikembalikan investasinya dalam waktu 8 tahun 9 bulan.
NB :
Jika ada tambahan didalam soal seperti ini “Serta ada syarat period
pengembalian investasi selama 6 tahun”, maka dari peritungan diatas dapat
disimpulkan, bahwa: Waktu selama 8 tahun 9 bulan tersebut, telah melampui batas
yang telah ditentukan yaitu 6 tahun, jadi proyek tersebut tidak
diterima/ditolak, karena waktu pengembaliannya lebih lama dibandingkan dengan
waktu yang telah ditentukan.
Rumus
Pay Back Period jika kas pertahunnya jumlahnya berbeda
a - b
Payback Period = n +_____ x 1 tahun
c – b
Keterangan:
n : Tahun terakhir dimana jumlah
arus kas masih belum menutup investasi mula-mula
a : Jumlah investasi mula-mula
b : Jumlah investasi arus kas
pada tahun ke-n
c : jumlah kumulatif arus kas
pada tahun ke-n + 1
Contoh
soal
Suatu usalan proyek investasi
dari perusahaan JYP senilai Rp. 800 juta dengan umur ekonomis yang telah
ditentukan selama 6 tahun, dan syarat pengembaliannya selama 2 tahun dengan
tingkat bungan 18% pertahunnya, dengan arus kas pertahunnya sebagai berikut:
Tahun 1 Rp 400 juta
Tahun 2 Rp 300 juta
Tahun 3 Rp 250 juta
Tahun 4 Rp 200 juta
Tahun 5 Rp 150 juta
Tahun 6 Rp 100 juta
Maka tentukan Pay Back Periodnya!
Jawab!
Hal yang pertama harus kamu
lakukan adalah, menerukan arus kas kumulatif dari data diatas
Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun
|
Arus kas
|
Arus kas kumulatif
|
1
|
400.000.000
|
400.000.000
|
2
|
300.000.000
|
700.000.000
|
3
|
250.000.000
|
950.000.000
|
4
|
200.000.000
|
1.150.000.000
|
5
|
150.000.000
|
1.300.000.000
|
6
|
100.000.000
|
1.400.000.000
|
Diketahui:
a : Rp 800 juta
b : Rp 700 juta
c : Rp 950 juta ( N+1) = Tahun
ke-2 + 1 = tahun ke-3
n : 2 tahun
Maka,
Pay Back Period : 2 + Rp. 800.000.000 – Rp. 700.000.000 X 1 tahun
Rp. 950.000.000 – Rp. 700.000.000
:
2 + Rp 100.000.000 X 1 tahun
Rp 250.000.000
:
2,4 atau 2 tahun 3 bulan
Jadi Pay back Period sebesar Rp 800.000.000 dengan
masa pengembalian selama 2 tahun tidak bisa diterima/ditolak, karena waktu
pengembalian yaitu 2 tahun 3 bulan melebihi waktu yang diisyaratkan yaitu
selama 2 tahun.
Mohon Berikan Jawaban anda disini
Mohon Berikan Jawaban anda disini
1 Response to "Pay Back Period | Penjelasan dan Contoh soal | Manajemen Keuangan"
Proyek tersebut membutuhkan modal sebesar 500 juta dengan tingkat diskanyo 10% dan akan memberikan arus kas
Posting Komentar