Sejarah Koperasi Dunia dan Koperasi di Indonesia besera dengan Perkembangannya | Koperasi



SEJARAH KOPERASI DUNIA DAN KOPERASI DI INDONESIA BESERTA DENGAN PERKEMBANGANNYA
KOPERASI PERTANIAN








Disusun oleh:
Imam Imroni                                (361541311063)
Nur Muhammad Ishaq                 (361541311049)
Erlyn Ayu Ningtyas                     (361541311046)
Eka rusmiatiningsih                      (361541311038)
Indra Mulyasari                            (361541311056)




KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
D-IVAGRIBISNIS
2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar belakang
Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya seperti produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” danvous (nomos) yang berarti “peraturan, aturan hukum”. Jadi, pengertian ekonomi pada dasarnya adalah ilmu yang mengatur rumah tangga. Penggabungan kedua kata tersebut, juga dapat diartikan menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada pengertian tentang aktivitas manusia.
Ekonomi sendiri dibagi menjadi dua, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro yang keduanya memiliki ruang lingkup yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhannya ekonomi juga disebabkan karena masyarakatnya membentuk sebuah badan yang memiliki visi dan misi yang sama. Badan tersebut sering disebut dengan Koperasi, yang sudah mulai berkembang pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris.
Koperasi ini memiliki perkembang yang tidak terlalu baik pada awal pembentukannya. Hal tersebut dipengaruhi munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin yang mengakibatkan banyaknya pengangguran. Sementara di Indonesia, koperasi berdiri 1986 oleh R.A Wiriaatmadha di Purwokerto, Banyumas. Namun, secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada Kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Umunya banyak orang menganggap bahwa koperasi adalah organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak mencari keuntungan. Ada juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya saja, dan lebih ekstrim mengatakan bahwa koperasi itu hanya kemakmuran pengurusnya saja. Hal tersebut merupakan anggapan atau pemikiran yang keliru, karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha yang paling ideal yang mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai konsumen sekaligus sebagai pemilik.

1.2         Rumusan masalah
1.      Bagaimana sejarah perkembangan Koperasi di Dunia?
2.      Apa saja koperasi di Dunia?
3.      Bagaimana perkembangan salah satu koperasi di dunia tersebut?
4.      Bagaimana sejarah perkembang Koperasi di Indonesia?
5.      Bagaimana koperasi dan perkembangan koperasi yang ada di Indonesia?
6.      Apa perbedaan koperasi yang ada di dunia dengan di Indonesia?

1.3         Tujuan
-          Mengetahui sejarah perkembangan koperasi di dunia.
-          Mengetahui koperasi yang ada di dunia yang berkembang dengan baik.
-          Mengetahui perkembangan koperasi di dunia.
-          Mengetahui sejarah koperasi di Indonesia.
-          Mengetahui koperasi dan perkembangan koperasi yang ada di Indonesia.
-          Mengetahui perbedaan koperasi yang ada di dunia dengan di Indonesia.

1.4         Manfaat
-          Menambahkan wawasan kepada penulis dan pembaca untuk lebih memahami tentang koperasi yang ada di Dunia dan di Indonesia.
-          Memberikan kesadaran kepada penulis dan pembaca akan pentingnya kehidupan berkoperasi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Sejarah koperasi di Dunia
Sejarah koperasi di dunia berawal pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Perkembangannya dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris pada tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran. Gagasan dasar berkoperasi tersebut untuk pertama kali dicetuskan dalam bentuk pamflet pada tahun 1759 di Inggris. Pencetus gagasan dasar berkoperasi tersebut adalah seorang keturunan Belanda, yang bernama Pieter Corneliszoon Plockboy dengan gagagsan yang berjudul “Self Supporting Colony” dan seorang berkebangsaan inggris, yang bernama John Beller dengan gagasan yang berjudul “Society Of Friends”. Pamflet tersebut berisi anjuran dan ajakan untuk menyatukan konsumen dan petani dalam satu perkumpulan dengan rasa secara sukarela, berdasarkan demokrasi, dengan persamaan derajat.
Tepat pada tanggal 12 Desember 1844 terdapat koperasi modern yang bertama kali didirikan kota Rochdale, bagian utara Inggris dengan beranggotakan 28 pekerja. Para pendiri koperasi Rochdale tersebut berusaha untuk menyatukan ide-ide mereka ke dalam satu pemikiran yang utuh sehingga pemikiran inilah yang kemudian menjadi prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi. Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi tersebut diantaranya adalah koperasi sebagai landasan kegiatan usaha sebagai protes terhadap kemelaratan, ketidakadilan, dan terhadap tidak adanya kesamaan hak. Koperasi ini menumbuhkan kerja sama di antara sesama anggotanya sehingga tujuan utamanya adalah saling tolong menolong.

2.2         Koperasi di Swedia
Negara-negara di skandinavia seperti denmark dan swedia, yang mana sistem perekonomian indonesia biasa disebut sistem ekonomi ‘’ kapitalis rakyat’’ atau sistem ‘’sosialis kandinavia’’ telah berhasil menjadikan koperasi sebagai dasar perekonomiannya. Di swedia, koperasi pertanian mendominasi kegiatan pasar-pasar swalayan-swalayan besar para petani langsung menjual produk-produk pertanian langsung ke konsumen (pestof, 1991).
Koperasi diSwedi agak unik, usahanya semula didirikan untuk memerangi kekuatan monopoli. Oleh kerannya, koperasi diswedia lebih mengutamakan penyediaan barang-barang denga harga murah dengan kualitas yang baik. Mereka mengakui bahwa dengan berkoperasi akan terhindar dari kaum kapitalis yang menguasahai monopopi perdagangan. Mereka pada umumnya merupakan campuran koperasi, swasta dan usaha negara yang sering disebut sebagai Type Middle Way.
Pada tahun 1911, koperasi swedia berhasil memenangkan persaingan dengan perusahaan margari terbesar diswedia. Pada tahun 1926, berhasil lagi memenangkan persaingan dan menghancurkan monopoli tepung terigu swasta besar. koperasi swedia ditahun-tahun berikutnya memennagkan persaingan membuat lampu pijar dan sepatu untuk masyarakat swedia.

2.3         Perkembangan koperasi di Swedia
Pusat koperasi swedia (swedish cooperative centre-SCC) didirikan pada tahun 1958 dengan tujuan memberikan masukan dam emberikan taraf kehidupan wanita dan laki-laki miskin serta membangun negara. Prinsip SCC adalah membangun usaha kerjasama dan kolaborasi yang sling menguntungkan. Target utama dari SCC adalah wanita dan laki-laki miskin khususnya diwilayah pedesaan swedia. Kelompok ini adalah anggota biasa dari organisasi informal yang bekerja untuk kesejahteraan.
SCC bekerja dalam satu struktur desentralisasi dengan kantor sental di Stockholm. Memusatkan pada pengembangan perencanaan global, kebijakan, strategi, dan metode pengembangan kerja. Beberapa kantor wilayah tersebar di afrika selatan, afrika timur, dan amerika latin secara konsekuen melaksanakan perencaan, monitoring, dan evaluasi dari kerjasama penerimaan global.
Tujuh strategi yang direncanakan SCC yakni kebijakan untuk perumahan dan lingkungan persamaan gender dan pemberdayaan wanita, tekanan dalam kerja sama pengembangan. Strategi untuk afrika timur dan selatan untuk periode 2004-2007, strategi eropa timur dan tengah untuk 2004-2007, strategi untuk wilayah amerika latin 2002-2006 dan strategi komunikasi. Sampai akhir maret 2005 sekitar 7 juta SEK (mata uang swedia, red) telah terkumpulkan baik dari organisasi koperasi maupun dari individu-individu SCC telah menyetujui bantuan dana darurat untuk koperasi di mataram dan galle dengan bantuan sebesar 200.000 SEK, paket darurat untuk para wanita di pusat penampungan di coast timur serta paket darurat untuk provinsi Nangroe aceh darussalam di indonesia melalui lembaga pendidikan. Lembaga pusat pelatihan di galle dan koalisi palang merah internasional.
Januari 2006 satu tim SCC mengunjungi srilanka untuk berdiskusi dengan dewan koperasi nasional srilanka terkait dukungan untuk program rekronstruksi bagi korban gelombang tsunami 2004. SCC memberikan peningkatan peluang untuk 7800 keluarga untuk peningkatan aktivitas yang menguntungkan pendapatan mereka. Aktivitas utama untuk mencapai tujuan proyek adalah mengorganisasi target kelompok untuk perencanaan kesejahteraan dari semua tahap proyek, pengaktifan kembali kegiatan yang mengacu pendapatn untuk 69 masyarakat utama dan mengaktifkan kembali kegiatan wanita. Proyek tersebut juga akan diperluas hingga kebagian lain dari suatu negara.

2.4         Sejarah koperasi di Indonesia
1.             Awal berdirinya Koperasi di Indonesia
Awal pertumbuhan koperasi di indonesia dimulai sejak tahun 1896 (ahmed 1964, h.57) yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi di indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya. Jikalau pertumbuhan koperasi yang pertama di indonesia menekankan padakegiatan simpan pinjam (soedjono 1983,h.7) maka selanjutnya tumbuh pula koperasi yang menekankan kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan kemudian koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan koperasi. Perkembangan koperasi dari berbagai jenis kegiatan usaha tersebut selanjutnya ada kecenderungan menuju pada suatu bentuk koperasi yang memiliki beberapa jenis kegiatan usaha. Koperasi serba usaha ini mengambil langkah-langkah kegiatan usaha yang paling mudah mereka kerjakan terlebih dulu, seperti kegiatan penyediaan barang-barang keperluan produksi bersama-sama dengan kegiatan simpan pinjam ataupun kegiatan penyediaan barang-barang keperluan konsumsi bersama-sama dengan kegiatan simpan pinjam dan sebagainya (masngudi 1989,h.1-2). Pertumbuhan koperasi di indonesia di pelopori oleh R.arya wiriatmaja patih di purwokerto (1896) mendirikan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam.
Kegiatan R.arya wiriatmaja dikembangkan lebih lanjut oleh De Wolf Van Westerrode asisten residen wilyah purwokerto di banyumas. Ketika ia cuti ke eropa dipelajarinya cara kerja wolkbank secara raiffesien (koperasi simpan pinjam untuk kaum tani) dan Schulze-Delitzsch (koperasi simpan pinjam untuk kaum buruh di kota) di jerman. Setelah ia kembali dari cuti mulailah ia mengembangkan koperasi simpan pinjam sebagaimana telah dirintis oleh R.arya wiriatmaja.
Dalam hubungan ini kegiatan simpan pinjam yang dapat berkembang ialah model koperasi simpan pinjam lumbung dan modal untuk itu diambil dari zakat.
Selanjutnya boedi oetomo yang didirikan pada tahun1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Demikian pula serikat islam yang didirikan tahun 1911 juka mengembangkan koperasi yang bergerak dibidang keperluan sehati-hari dengan cara membuka toko-toko koperasi. Perkembangan yang pesat di bidang perkoperasian di indonesia yang menyatu dengan kekuatan sosial dan politik menimbulkan kecurigaan pemerintah hindia belanda. Oleh karenanya pemerintah hindia belanda ingin mengaturnya tetapi dalam kenyaaan lebih cenderung menjadi suatu penghalang atau menghambat perkembangan koperasi. Dalam hubungan ini pada tahun 1915 diterbitkan ketetapan raja no.431 yang berisi antara lain:
a.         Akte pendirian koperasi dibuat secara notariil;
b.        Akte pendirian harus dibuat dalam bahasa belanda;
c.         Harus mendapat ijin dari gubernur jendral;
Pada akhir razab 1336 hujriyah atau 1918 K.H.Hasyim Asari tebuireng jombang mendirikan koperasi yang dinamakan “ syirkatul inan “ atau disikat (skn) yang beranggotakan 45 orang. ketua dan sekaligus sebagai manajer adalah K.H.Hasyim Asari. Sekretaris I dan II adalah K.H.Bisri dan H. Mansyur. Sedangkan bendahara Syeikh Abdul Wahab tambakberas dimana berankas dilengkapi dengan 5 macam kunci yang dipegang oleh 5 anggota. Maka bertekad, dengan kelahiran koperasi ini untuk dijadikan periode “ nahdlatuttijar”. Prose permohonan badan hukum direncanakan akan diajukansetelah antara 2-3 tahun berdiri.
Berbagai ketentuan dan persyaratan sebagaimana dalam ketetapan raja nomor 432/1915 tersebut dirsaan sangat memberatkan persyaratan berdirinya koperasi. Dengan demikian prkatis peraturan tersebut dapat dipandang sebagai suatu penghalang bagi pertumbuhan koperasi di indonsia, yang mengundang berbagai reaksi. Oleh karnanya maka pada tahun 1920 dibentuk suatu ‘komisi koperasi’ yang dipimpin oleh Dr. J.H. Boke yang diberi tugas meneliti sampai sejauh mana keperluan penduduk bumi putera untuk berkoperasi.
Hasil dari penelitian menyatakan tentang perlunya penduduk bumi putera berkoperasi dan untuk mendorong keperluan rakyat yang bersangkutan. Selanjutnya didirikanlah Bank Rakyat (Volkscredit Wezen). Berkaitan dengan permasalahan peraturan perkoperasian, maka pada tahun 1927 di Surabaya didirikan “Indonsische Studieclub” oleh Dokter Soetomo yang menganjurkan berdirinya koperasi. Kegiatan serupa juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang dibawah pimpinan Ir. Soekarno, dimana pada tahun 1929 menyelenggarakan kongres koperasi Betawi. Keputusan kongres koperasi tersebut menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemakmuran penduduk bumi Putera harus didirikan berbagai macam koperasi di seluruh Pulau Jawa khususnya di Indonesia pada umumnya.
2.             Pertumbuhan Koperasi setelah Kemerdekaan
Gerakan Koperasi di Indonesia yang lahir pada akhir abad 19 dalam suasana sebagai Negara Jajahan tidak memiliki suatu iklim yang menguntungkan bagi pertumbuhannya. Baru kemudai setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, dengan tegas perkoperasian ditulis didalam UUD 1945 DR. H. Moh Hatta menjadi salah satu Founding Father Republik Indonesia, berusaha memasukkan rumusan perkoperasian di dalam “konstitusi”. Sejak kemerdekaan itu pula koperasi di Indonesia mengalami suatu perkembangan yang lebih baik. Pasal 33 UUD 1945 ayat 1 beserta penjelasannya menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan, dalam penjelasannya disebutkan bahwa bangun perekonomian yang sesuai dengan azas kekeluargaan adalah koperasi.
Pada akhir 1946, jawatan koperasi mengadakan pendaftaran koperasi dan tercatat sebanyak 2500 buah koperasi diseluruh Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia bertindak aktif dalam pengembangan perkoperasian. Disamping menganjurkan berdirinya berbagai jenis koperasi pemerintah RI berusaha memperluas dan menyebarkan pengetahuan tentang koperasi dengan jalan mengadakan kursus-kursus koperasi di berbagai tempat.
Pada tanggal 12 Juli 1947 diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di Tasikmalaya dan menjadikan tanggal ini sebagai Hari Koperasi Nasional. Pada tahun 1949 diterbitkan peraturan perkoperasian yang dimuat dalam staatsblad No. 179. Selanjutnya pada tanggal 15-17 Juli 1953 dilangsungkan kongres koperasi Indonesia yang ke-II di Bandung. Kemudian, tanggal 1-5 September 1956 diadakan kongres koperasi ke-III di Jakarta.
3.             Pertumbuhan Koperasi Masa Orde Baru
Pemberontakan G30S/PKI merupakan malapetaka besar bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Demikian pula hal tersebut didalami oleh gerakan Koperasi di Indonesia untuk kembali dan melaksanakan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekwen, maka gerakan koperasi Indonesia tidak terkecuali untuk melaksanakannya. Semangat orde baru yang dimulai titik awalnya 11 maret 1996 segera setelah itu pada tanggal 18 Desember dengan UU. No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian.
Kegiatan dalam rangka kembali kepada kemurnian pelaksanaan UUD 1945, sesuai pula dengan Ketetapan MPRS No. XXII/MPRS/1966 tentang Pembaharusan, maka peninjauan serta perombakan UU. No. 14 tahun 1965 tentang Perkoperasian merupakan suatu keharusan karena baik isi maupun jiwanya UU tersebut mengandung hal-hal yang bertentangan dengan azas-azas pokok, landasan kerja serta landasaan idiil koperasi, sehingga akan menghambat kehidupan dan perkembangan serta mengaburkan hakekat koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang demokratis dan berwatak sosial.
Adanya pemberlakuan UU No. 12/1967 tentang koperasi-koperasi yang telah berdiri harus melaksanakan penyesuaian dengan cara menyelenggarakan Anggaran dan mengesahkan Anggaran Dasar yang sesuai dengan Undang-Undang tersebut. Dari 65.000 buah koperasi yang telah berdiri ternyata yang memenuhi syarat sekitar 15.000 buah koperasi saja. selebihnya koperasi tersebut harus dibubarkan dengan alasan tidak dapat menyesuaikan terhadap UU No. 12/1967 dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
-          Koperasi tersebut sudah tidak memiliki anggota ataupun pengurus serta Badan Pemeriksa, sedangkan yang masih tersisa adalah papan nama.
-          Sebagian besar pengurus dan ataupun anggota koperasi yang bersangkutan terlibat G30S/PKI.
-          Koperasi yang bersangkutan pada saat berdirinya tidak dilandasi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi, tetapi lebih cenderung karena dorongan politik waktu itu.
-          Koperasi yang bersangkutan didirikan atas dasar fasilitas yang tersedia, selanjutnya setelah tidak tersedia fasilitas maka praktis koperasi berhenti.

2.5         Koperasi di Indonesia dan perkembangannya
Koperasi di Indonesia memiliki berbagai bentuk bidang, baik itu Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Pertanian, Koperasi Perdagangan, dan lain-lainnya yang bertujuan untuk membantu masyarakat mencapai kesejahteraan. Berikut ini beberapa koperasi yang ada di Indonesia, antara lain:
1.             Koperasi KOPTI
Koperasi KOPTI (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) merupakan koperasi yang bergerak pada produsen tempe dan tahu di Indonesia. Tujuan Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya, begitupula dengan KOPTI yang sejak awal berdirinya sampai tahun 1998 dalam pengadaan bahan bakunya atau kedelainya masih menggantungkan dari pemerintah (BULOG).
Pada tahun 1999 pemerintah sudah tidak memsubsidi lagi karena terbentuk dengan krisis moneter yang berkepanjangan, maka sejak bulan april 1999 KOPTI tidak menerima lagi alokasi kedelai dari pemerintah dan untuk memenuhi permintaan kedelai dari para anggota, seluruh KOPTI, termasuk KOPTI didaerah lain mendatangkan kedelai dari In KOPTI dan Pihak swasta.
Karena harus langsung kepasar bebas, tidaklah heran bila KOPTI Tasikmalaya mengalami penurunan pada 3 tahun terakhir ini (2002-2004). Dilihat dari jumlah anggotanya terjadi penerunan sebesar 5,5% dari 442 orang pada tahun 2002 menjadi 397 orang pada tahun 2004. Modal sendiri mengalami penurunan selama 3 tahun berturut-turut, rata-rata sebesar 12,15% yaitu dari 2,19 milyar pada tahun 2002 menjadi 1,84 Milayr pada tahun 2004. Jumlah anggota yang menurun diindikasikan sebagai konsekuensi pelayanan yang kurang baik dari koperasinya, yang akhirnya mengurangi modal sendiri yang ada pada koperasi.
2.             Koperasi serba usaha sejahtera besama Bogor
Koperasi ini berdiri pada tanggal 5 Januari 2004 di Kota Bogor. Koperasi ini memilih beberapa unit usaha antara lain unit usaha simpan pinjam SB-Finance, unit usaha ritail SB-Mart, dan unit usaha furniture SB-Furniture. KSU-SB juga memiliki beberapa anak perusahaan dibawah SB-Grup, yaitu PT. Cipta Ekatama Nusantara Sejahtera dengan kepemilikan sahan KSU Sejatera bersama 65%, merupakan perusahaan pengembang dan properti. PT. Varian Nusantara Sejahtera dengan kepemilikan saham KSU-SB 68,75%, bergerak dibidang perminyakan.
SB-Finance sendiri sebagai salah satu unit usaha andalan, telah memiliki lebih dari 40an kantor cabang yang tersebar di 6 provinsi dipulau Jawa. Pada tahun 2012, SB-Finance berhasil mencairkan pinjaman untuk anggota hingga mencapai 2 milyar perhari atau sekitar 750 milyar pertahun. Tahun 2013, koperasi Sejahtera Bersama akan membuka 30 kantor pelayanan lagi. Ditahun 2013, koperasi Sejahtera Bersama mempunyai program membawa kinerja SB-Finance menjadi setara Bank. Desember 2012 KSB sudah memiliki 150 gerai yang tersebar diberbagai tempat di Jawa Barat. SB-Mart mempunyai target ekspansi hingga tahun 2015 mencapai 1000 gerai.
3.             Koperasi Astra Internasional
Koperasi astra berdiri pada tanggal 25 juni 1990. Seiring dengan pencapaian itu pengurus dan segenap pemangku kepentingan lain tiada henti berinovasi. Koperasi astra berencana membuka usaha jasa penyimpana arsip jika tidak ada halangan tahun depan akan menjalankannya. Selain itu, juga akan mengembangkan transportasi laut di balikpapan, kalimantan timur.
Koperasi astra memiliki usaha simpanan berjangka dan penyaluran pinjaman kepada anggota. Sampai akhir 2014 simpanan berjangka ini meningkat 0,76% menjadi 336,49 milyar dari tahun sebelumnya. Suku bunga pinjaman yang diberikan cukup rendah sebesar 3% sampai 5%.
Koperasi astra juga merupakan pemegang saham terbesar 99,99% di pt. Unimitra astpera. Pada tahun 2014 jumlah anggota mencapai 69.954 anggota naik dari tahun sebelumnya 62.022 orang. jumlah anggota sebesar 41,59% dari total karyawan tetap grup astra. Koperasi ini juga melaksanakan csr pada tahun 2014 dengan empat kegitan sosial yang dilakukan yaitu : renovasi paud dan posyandu, donor darah, pesanten kilat, dan pengobatan gratis.

2.6         Perbedaan koperasi di Dunia dan di Indonesia
Konsep koperasi adalah konsep umum yang berlaku di seluruh dunia. Ciri khas koperasi dapat dipandang sebagai jati diri yang sejak kelahirannya hingga dewasa ini tetap eksis meskipun politik, ekonomi, sosial dan budaya mengalami berbagai perubahan. Koperasi di indonesia maupun di dunia, masih banyak juga kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga menyebabkan trauma dan juga citra koperasi menjadi negatif. Beberapa faktor yang penyebabnya antara lain :
1.             Ketidakmampuan koperasi menjalankan fungsi yang dijanjikan. Banyak alasan mengapa orang-orang menginginkan terbentuknya koperasi antara lain untuk memperoleh pelayanan yang optimal, namun apabila koperasi tidak mampu menjalankan fungsinya maka anggota koperasi akan kecewa dan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap koperasi.
2.             Adanya penyimpangan kegiatan usaha tidak sesuai dengan kepentingan anggota. Dalam perkembangannya jika tidak hati-hati dapat terjadi penyimpangan kegiatan koperasi yang lebih mengutamakan kepentingan pengururs atau investor sehingga kebijakan yang diambil tidak tepat. Contohnya, koperasi dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau kelompok tertentu.
3.             Kualitas SDM yang rendah. Suatu organisasi termasuk koperasi akan dapat maju dan berkembang apabila didukung oleh sumber daya yang berkualitas, khususnya untuk pengurus atau pengelola.
4.             Pengawas bekerja tidak optimal. Pengawas dipercaya oleh rapat anggota untuk monitoring dan pengawasan jalannya kehidupan koperasi, baik organisasi, usaha dan aplikasi pembukuan. Jika pengawas tidak optimal dalam menjalankan tugasnya, maka akan terjadi penyimpangan yang tidak diinginkan.
Pengurus atau pengelola tidak jujur. Banyak koperasi yang mengalami kebangkrutan karena pengurus atau pengelola melakukan korupsi ingin memperkaya diri serta memanfaatkan fasilitas kopersai untuk memenuhu kepentingan sendiri atau golongan.



BAB IV
PENUTUP

4.1         Penutup
Sejarah koperasi di dunia berawal pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Perkembangannya dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris pada tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri. Salah satu koperasi di dunia adalah di Swedia, Koperasi di Swedi agak unik, usahanya semula didirikan untuk memerangi kekuatan monopoli. Oleh kerannya, koperasi diswedia lebih mengutamakan penyediaan barang-barang denga harga murah dengan kualitas yang baik. Perkembangan Koperasi di Swedia juga sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun hingga saat ini.
Awal pertumbuhan koperasi di indonesia dimulai sejak tahun 1896 (ahmed 1964, h.57) yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang dengan DR. H. Moh Hatta menjadi salah satu Founding Father Republik Indonesia. Jenis koperasi di Indonesia bermacam-macam antaranya Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), dan lain-lain. Beberapa jenis koperasi di Indonesia adalah Koperasi KOPRI, KSU Sejahtera bersama Bogor dan Koperasi Astra Internasional yang terus berkembang dari tahun ketahun dengan berbagai target yang telah ditentukan masing-masing koperasi.  Koperasi di indonesia maupun di dunia, masih banyak juga kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga menyebabkan trauma dan juga citra koperasi menjadi negatif.



DAFTAR PUSTAKA

A Jajang W. Mahri. 2006. Pelayanan dan Manfaat Koperasi, Serta Pengaruhnya Terhadap Partisipasi Anggota.

Masngudi. Penelitian Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia. 1990. Badan Penelitian Pengembangan Koperasi, Departemen Koperasi: Jakarta.

Sukidjo. 2008. Membangun Citra Koperasi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Hal: 193-203.


0 Response to "Sejarah Koperasi Dunia dan Koperasi di Indonesia besera dengan Perkembangannya | Koperasi"